Kecintaannya pada benda yang melayang di udara membuat Bashunanda Narendra Widhi Harita menaruh hati pada bumerang. Rasa penasaran itu menariknya untuk mengakrabkan diri dengan senjata lempar asal Australia ini.
Rendra (sapaan Bashunanda Narendra Widhi Harita) kemudian bergabung dengan klub Boomerang Flying Object Sidoarjo (BOOFOS). Dia tercatat sebagai anggota termuda karena saat itu masih duduk dibangku kelas 6 SD. Semangatnya memperdalam permainan bumerang tidak bisa dibendung. Meski sempat dilarang orang tua tapi bocah yang kala itu bersekolah di SDN Pucang I Sidoarjo nekad mengayuh sepeda anginnya menuju lokasi latihan bumerang.
Bertemu dengan anggota lain yang usia dan pengalamannya jauh diatas Rendra tidak membuatnya ciut. Rendra merasa seniornya sangat mengayomi, tidak pelit ilmu dan selalu memberi dukungan. Selama 6 tahun bergabung dengan BOOFOS Rendra rajin berlatih dan sering mendengar kesuksesan senior-seniornya.
Pada bulan Juni 2018 beredar pengumuman diselenggarakannya Turnamen Nasional Bumerang Indonesia (Tunas Bumi) Ke-VIII pada 8-9 September 2018 di Lapangan Panahan Kenari, Umbulharjo, Yogyakarta. Rendra termotivasi untuk ikut turnamen. “Karena sudah lama ikut bumerang kalau belum ikut (turnamen) kurang seru,” seloroh siswa kelas 1 SMAN 4 Sidoarjo ini.
Empat bulan sebelum turnamen dimanfaatkan Rendra untuk memperdalam ilmunya. Seminggu sekali anak kedua dari 2 bersaudara ini berlatih didampingi Ketua Asosiasi Bumerang Indonesia (ABI) Jawa Timur Hari Gunawan dan Ketua Klub BOOFOS Achmad Wijaya di Lapangan Pandean Banjar Kemantren, Buduran Sidoarjo.
Begitu siap dengan bekal berlatihnya Rendra berangkat bertanding bersama ketiga rekannya yaitu Achmad Wijaya, Achmad Khudoi Rizal dan M. Ichdad Mubarok. Keempat anggota BOOFOS ini ikut serta dalam Tunas Bumi Ke-VIII yang diikuti 40 peserta dari seluruh Indonesia.
Skill melempar bumerang dikerahkan keempat delegasi Sidoarjo ini walau diakui Rendra arah dan kecepatan angin kurang mendukung. Namun, Rendra dan keempat rekannya berhasil melewati semua kategori yang diperlombakan yaitu Maximum Time Aloft, Fast Catch, Endurance, Aussie Round, Accuracy, dan Trick Catch.
Hingga akhirnya diumumkan hasil penilaian juri, Rendra berhasil menjadi juara 1 kategori Fast Catch dengan waktu 22,40 detik dan juara 3 kategori Accuracy dengan poin 56. Nilai rata-rata untuk semua kategori, Rendra berada diperingkat 4, sedangkan Achmad Khudoi Rizal peringkat 9, M. Ichdad Mubarok peringkat 17 dan Achmad Wijaya peringkat 30.
Prestasi Rendra ini merupakan prestasi perdana untuk kejuaraan pertama yang diikutinya. Remaja yang ingin bisa membuat bumerang sendiri ini terpacu untuk mengikuti kejuaraan yang sama tahun depan. Atas prestasinya ini, Rendra menaruh harapan agar lebih banyak lagi yang menyukai bumerang.
“Semoga semakin banyak penerus bumerang. Ini, kan, banyak yang kecil-kecil tapi nggak boleh sama orang tuanya,” kata Rendra yang juga tergabung dalam komunitas Drone Compass dan Merpati Free Flight Sidoarjo.
Kecil-kecil yang dimaksud Rendra adalah anak-anak berusia sekolah dasar. Untuk memfasilitasi anak-anak sekolah dasar ini, BOOFOS telah membuka kelas bumerang khusus junior dengan nama Bumerang Arek Sidoarjo (BUAS) dibawah binaan Achmad Khudoi Rizal. (rr)