Kampung Olahraga Masyarakat (KOM) merupakan kegiatan terobosan yang hanya ada di Sidoarjo, dikelola dan dikembangkan KORMI Kabupaten Sidoarjo. Itu yang diungkapkan Ketua Umum KORMI Nasional H. Hayono Isman, S.I.P., saat ditanya optimisme keberadaan Kampung Olahraga Masyarakat kedepan.
“Kami kunker ke KORMI Sidoarjo supaya bagaimana KORMI Kabupaten Sidoarjo menjadi model yang bisa diikuti oleh kabupaten kota seluruh Indonesia karena dengan terobosan ini. Kalau (KOM) bisa dikembangkan secara masif di berbagai kabupaten kota semestinya Indonesia Bugar 2045 bisa terwujud, tapi kalau tidak, ya, itu tinggal jargon saja,” kata Hayono ketika diwawancara disela kunjungan kerjanya ke KORMI Kabupaten Sidoarjo, Rabu (6/12/2023).
Inovasi KOM yang diprakarsai KORMI Kabupaten Sidoarjo akan dibawanya ke Rakernas dan Musyawarah Nasional KORMI 2024.
“Bagi KORMINAS kita akan membawa ke Musyawarah Nasional supaya dilihat apakah dari segi kelembagaan ini perlu ditiru oleh semua daerah, karena segi kelembagaan KORMI tidak boleh ada di kecamatan maupun di kelurahan dan desa,” kata Hayono.
Ia menjelaskan, berdasarkan Anggaran Dasar, KORMI hanya boleh ada di kabupaten dan kota. Adanya KORMI ditingkat kecamatan bahkan di desa, hal ini akan dipertimbangkan dalam Munas. Selama berkunjung ke Sidoarjo, Hayono terjun langsung ke KOM Kelurahan Magersari. Ia tidak melihat adanya kekurangan dengan inovasi KOM. Kalaupun ada kekurangannya, itu masih lebih besar kelebihannya. Dia ingin memperkuat kelebihan KOM tersebut. Sebab, kekurangan itu hanya soal dukungan anggaran dari pemerintah yang kurang.
“Tetapi itu bagi KORMI (bantuan pemerintah) sekunder. Yang penting semangat masyarakatnya yang nomor satu, semangat berolahraga. Bantuan pemerintah sekunder. Kalau dibantu Alhamdulillah, kalau tidak dibantu kita jalan terus. Tapi mestinya, orang yang mengelola pemerintahan paham olahraga masyarakat ini menolong program pemerintah,” ujar Hayono.
Ketua Umum KORMI Nasional Hayono Isman (hem hitam) dan Ketua Umum KORMI Kabupaten Sidoarjo M.G. Hadi Sutjipto (2 kanan) saat di KOM Magersari, Rabu (6/12/2023).
Hayono mendukung penuh terobosan keberadaan KOM ditingkat kabupaten dan kota. “Mengenai sampai ke tingkat desa ini kita pelajari dulu karena AD/ART KORMI hanya sampai di kabupaten, kota. Kalau mau diubah berarti harus ada kajian yang komprehensif yang nanti pada saatnya dapat disetujui oleh Munas KORMI, baru setelah itu dikembangkan,” urainya.
Ia tidak mungkin melarang KORMI Sidoarjo untuk menghentikan KORMI Kecamatan dan Kampung Olahraga Masyarakat. Justru sebaliknya, Hayono tetap mempersilahkan kegiatan tersebut terus berjalan.
Dia mengaku salut dengan Ketua Umum KORMI Kab. Sidoarjo H. MG. Hadi Sutjipto, S.H., M.M., yang meminta maaf telah melanggar Anggaran Dasar (AD) KORMI dan menjelaskan tujuan didirikan KORMI kecamatan, KOM di desa dan kelurahan.
“Ternyata bisa kita lihat dampak positifnya kepada masyarakat dan kepada pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” ungkap Hayono.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia periode 1993-1998 ini kemudian menyatakan KORMI Kabupaten Sidoarjo sebagai KORMI Terbaik Se-Indonesia dari seluruh KORMI kabupaten dan kota.
“KORMI yang terbaik se-Indonesia, yang lain itu baik tapi baru tampil dan belum begitu menghayati olahraga masyarakat,” tegasnya.
Aktivitas olahraga di KOM Kelurahan Magersari
Diwawancara secara terpisah, Hadi Sutjipto menjelaskan kehadiran Kampung Olahraga Masyarakat di Sidoarjo dianggap positif oleh KORMI Nasional. Pasalnya Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 bisa berhasil jika ada yang mengurusi olahraga hingga di tingkat desa dan kelurahan.
“Kita di Sidoarjo mulai melakukan terobosan seperti itu karena kepengurusan KORMI tidak ada sampai desa, kelurahan, kita bentuklah Kampung Olahraga Masyarakat, dan ternyata dengan dibentuknya Kampung Olahraga Masyarakat yang melibatkan semua unsur, mulai kepala desa, kepala kelurahan, PKK tokoh-tokoh masyarakat, guru olahraga yang ada di desa dan sebagainya ternyata mendapat sambutan yang luar biasa. Nah, itu akan kita kembangkan,” kata Hadi Sutjipto.
Pak Tjip, sapaan Hadi Sutjipto, saat bertemu Hayono Isman menyampaikan bahwa KORMI Kabupaten Sidoarjo mendorong dibentuknya kepengurusan KORMI sampai ke desa dan kelurahan. Sedangkan di kecamatan, kembali pada AD/ART KORMI sebagai koordinator.
“Sementara ini karena belum ada yang mengurusi KORMI di desa dan kelurahan, KORMI Sidoarjo menerapkan kepengurusan KORMI tingkat kecamatan sehingga itu bisa mengurusi, menggerakkan masyarakat di desa dan kelurahan. Nah, nanti kalau desa dan kelurahan ada KORMI, ya, sudah kita tetap seperti AD/ART bahwa di kecamatan KORMInya hanya koordinator,” ujarnya.
Olahraga tradisional egrang dan kesenian masyarakat musik patrol menyambut kedatangan KORMI Nasional dan KORMI Kab. Sidoarjo. Masyarakat di KOM tidak sekadar berolahraga, melainkan juga melestarikan dan membangkitkan olahraga tradisional.
Pak Tjip menceritakan jika Ia sempat ditanya Ketua KORMI Nasional siapa yang mengesahkan KORMI desa dan kelurahan. Ia menjawab, bisa koordinator kecamatan atau KORMI Kabupaten Sidoarjo. Sama halnya dengan KOM yang diresmikan oleh KORMI kabupaten.
Jika KORMI desa/kelurahan terbentuk, maka KOM menjadi bagian dari KORMI desa/kelurahan. “KOM kepanjangan tangan dari KORMI desa dan kelurahan,” jelas Pak Tjip.
“Intinya pak Hayono tadi mencari masukan ke Sidoarjo, ya, kita berikan masukan dan beliau paham betul kalau ingin sukses Indonesia Bugar 2045 memang harus ada yang ngurusi olahraga di tingkat desa dan kelurahan karena KORMI olahraga massal mulai anak-anak dan lansia sehingga itu pas,” tuturnya.
Pak Tjip menegaskan kembali Sidoarjo mendukung kepengurusan KORMI di desa dan kelurahan dan melibatkan seluruh aparat desa. (Rere Nia, Foto: Achmad)
