Membangkitkan Olahraga Tradisional
Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Pusat kembali menggelar event 2 tahunan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) Ke-3 Tahun 2015 di Denpasar, Bali. Kegiatan ini dihadiri sedikitnya 6000 peserta dari 32 FORMI Provinsi se-Indonesia dan diikuti 43 induk organisasi. Festival olahraga yang mempertandingkan 34 cabang olahraga ini dibagi menjadi 3 kategori olahraga yaitu olahraga tantangan dan petualangan, olahraga kesehatan dan kebugaran, serta olahraga tradisional dan budaya.
Pelaksanaan FORNAS yang berlangsung selama 3 hari, 9-11 Oktober 2015, ini tersebar di tempat yang berbeda, yaitu Lapangan Niti Mandala Renon, GOR Lila Buana, Lapangan Jepun, Lapangan Motion Park, Lapangan Jebrana Park, dan Taman Budaya Denpasar. Acara pembukaan yang dipusatkan di Lapangan Niti Mandala Renon, Sabtu (10/10/2015), berlangsung semarak, dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Umum FORMI Pusat Hayono Isman.
Ketua Umum FORMI Pusat Hayono Isman dalam kesempatan tersebut mengemukakan adanya FORNAS ke-3 telah menunjukan harmoni Indonesia yang terpelihara baik dengan hadirnya 34 provinsi serta adanya semangat masyarakat untuk memajukan olahraga tradisional yang ada di berbagai pelosok daerah.
“Kita harus khawatir olahraga tradisional apabila tidak hati-hati, masyarakat khususnya pemerintah tidak memberi dukungan, dia akan punah. Ini jangan sampai terjadi karena olahraga tradisional adalah karya bangsa Indonesia yang ada, yang bersumber dari berbagai rakyat di tanah air yang perlu kita lestarikan,” tutur Hayono.
Dia juga menyinggung tentang kesehatan dan kebugaran. Bangsa Indonesia, katanya, memang sehat, namun harus diakui secara jujur belum bugar. “Untuk itu tidak heran apabila prestasi olahraga kita susah untuk beranjak meningkat, karena bersama kami FORMI adalah faktor kebugaran. Sehingga dengan demikian melalui FORNAS ke-3 Bali ini, mari kita saksikan kebugaran bangsa kita tingkatkan, sehingga pada saat yang bersamaan kita memastikan kematian akibat penyakit tidak menular seperti serangan jantung, hepatitis dapat kita kurangi secara signifikat. Barangkali perlu ada Visi Indonesia Bugar 2030 sehingga Insya Allah dengan visi itu, prestasi olahraga kita akan meningkat dikemudian hari,” ujarnya.
Melalui FORNAS ini, Hayono mengajak peserta menyongsong The 6th Tafisa 2016 World Sport For All Game di Jakarta, yang akan dihadiri 110 negara.
Senada dengan Hayono, Menpora Imam Nahrawi dalam sambutannya mengatakan FORNAS merupakan peristiwa penting. “Karena Pak Hayono Isman sampaikan tadi bahwa kedepan kita akan bisa meraih prestasi besar dibidang olahraga manakala pondasi pembudayaan olahraga itu betul-betul terjadi di penjuru negeri ini, karenanya selain semangat untuk Visi 2030 Indonesia Bugar, kami ingin mengelorakan semangat memasyarakatkat olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Kami ingin kembali mengeluarkan semangat ini karena menjadi kekhwatiran kita semua bahwa berolahraga bukan menjadi suatu pilihan, bukan suatu tradisi, padahal disitulah pondasi karakter, pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara terbangun dengan rapi,” ujar menteri asal Bangkalan, Madura.
Kehadirannya pada event nasional ini karena dia ingin menggerakan olahraga rekreasi dan olahraga masyarakat. Imam ingin memastikan FORMI lebih dikenal dan eksis serta mendapat perhatian dari negara.
“Tanpa pondasi olahraga rekreasi, olahraga masyarakat, maka mustahil prestasi olahraga itu bisa kita capai dimasa-masa datang. Untuk tahun anggaran 2015, memang Kemenpora baru menganggarkan sekitar 9 Milyar, tapi untuk tahun berikutnya terutama dalam rangka menyongsong Indonesia sebagai tuan rumah Tafisa 2016, kami setidaknya sudah menganggarkan 150 Milyar. Bahkan ketika rapat dengan DPR kami usulkan minimal 400 Milyar, semoga bisa di-dok di DPR RI,” kata Imam.
Dia menambahkan agar masyarakat, pemerintah dan FORMI bersinergi sehingga diharapkan menjadi satu tekad dan bekal bahwa olahraga rekreasi menjadi pondasi untuk lahirnya olahraga prestasi.
“Saya membayangkan banyak cabang olahraga yang dipertandingkan di multievent, di Sea Gamea, Asian Game, Olimpiade, itu bersumber dari negara yang betul-betul memberi perhatian kepada olahraga masyarakat, kemudian mereka dorong menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan,” harapnya. “Indonesia ini kaya dengan olahraga masyarakat, olahraga yang betul-betul lahir dari masyarakat, tapi rupaya kita harus sama-sama menyatukan tekad dan semangat kita agar olahraga rekreasi Indonesia muncul menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di multi event,” imbuh Imam yang mencontohkan cabang olahraga pencak silat yang akan dipertandingkan dalam Sea Games 2018.
Diujung sambutanya, Imam berharap FORMI dan KONI bisa menggaungkan olahraga yang dipertandingkan di FORNAS secara nasional. Sambutan itu kemudian ditutup dengan dibukanya FORNAS yang ditandai pemukulan kentongan. Atraksi dari berbagai kategori olahraga ditampilkan satu persatu. Para atlet FORMI Kab. Sidoarjo yang memperkuat Kontingen FORMI Provinsi Jawa Timur turut hadir pada kemeriahan siang itu. Sebelumnya, pembukaan FORNAS Ke-3 diawali dengan pelaksanaan World Walking Day yang dilepas Menpora Imam Nahrawi. (rr)
Keterangan Foto Utama : Kontingan FORMI Kab. Sidoarjo mengikuti devile pada upacara pembukaan FORNAS ke-3 Bali
