Home / Kegiatan

Saturday, 19 June 2021 - 11:00 WIB

LSP Satria Nusantara Kab. Sidoarjo Seni Pernapasan untuk Kesehatan, Bukan Adu Badan

Latihan bersama Satria Nusantara Cabang Candi

Latihan bersama Satria Nusantara Cabang Candi

Lembaga Seni Pernapasan (LSP) Satria Nusantara sudah lama tumbuh di masyarakat. Komunitas yang didirikan H. Maryanto ini sudah menyebar di penjuru Indonesia. Di Kabupaten Sidoarjo, Satria Nusantara didirikan oleh 3 orang tokoh, di antaranya oleh Ir. Ismunandar pada tanggal 26 Maret 1989. H. Nadhim, mantan calon Bupati Sidoarjo pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga LSP Satria Nusantara kabupaten Sidoarjo.

Ditemui usai latihan, Ketua LSP Satria Nusantara Kab. Sidoarjo saat ini, HM. Supyan D.S. sebelum menceritakan tentang Satria Nusantara, dia menceritakan awal bergabung dengan Satria Nusantara tahun 1993. Saat itu pria 75 tahun ini mengidap gejala asma dan liver. Dengan rutin berlatih dalam jangka waktu 1 tahun, tahun 1994 Supyan bisa sembuh total.

Ketua LSP Satria Nusantara Sidoarjo HM. Supyan DS (berdiri, 6 dari kiri), Ketua LSP Satria Nusantara Cab. Candi Trisula, SH., MM. (berdiri, 7 dari kiri) bersama anggota

Satria Nusantara adalah sebagian kecil dari lembaga yang ada di masyarakat, berusaha turut serta secara aktif membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya olahraga pernafasan. Satria Nusantara membentuk penghusada-penghusada untuk membantu pelayanan pengobatan kepada anggota sendiri maupun masyarakat pada umumnya.

Ada sembilan cabang dan empat unit yang sudah bergabung di Lembaga Satria Nusantara Kabupaten Sidoarjo. Setiap cabang dipimpin oleh ketua cabang dan kasi kepelatihan, antara lain Kec. Sedati diketuai H. Jamari, Kec. Gedangan diketuai Teguh, Kec. Kota Sidoarjo diketuai Wintono, S.H., Kec. Taman/Gilang diketuai Sudarto, Kec. Balongbendo diketuai Suparman, S.H. Selanjutnya Kec. Krian diketuai H. Sama’i, Kec. Prambon diketuai Wahyudi, Kec. Candi diketuai Trisula, S.H., M.M. Sedangkan Institusi Taxi Prima Juanda diketuai Ngatari, Unit Merpati dan Kehutanan diketuai H. Budi, Unit Tanggul Krian diketuai Supriadi AL, Unit Penambangan diketuai Sutrisno dan Unit Tambak Kemeraan diketuai Misni.

Bermanfaat untuk Kesehatan

Banyak orang tertarik mengikuti senam pernapasan Satria Nusantara salah satu alasannya untuk menunjang kesehatan tubuh dan membekali diri dari ancaman luar. Banyak masyarakat yang datang dengan keluhan berbagai penyakit seperti stroke, jantung, paru-paru dan lain-lain. Setelah mengikuti latihan Satria Nusantara dengan disiplin latihan dan makan, banyak yang mengaku sembuh dari penyakit tersebut. Seperti yang dirasakan H. Budi dari Perumahan Merpati Pabean yang sembuh dari penyakit stroke dan Isman Gunawan dari Sedati yang berhasil sembuh dari penyakit asma, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Baca juga  Sayuti Rofiyanto Kembali Terpilih Sebagai Ketua PORPI DPC Sidoarjo

Dalam latihan pernapasan, anggota diajarkan beragam jurus Satria Nusantara. Setiap jurus diberikan secara bertahap, dimulai dari gerakan pra dasar, dasar, Pengendalian Halus (PH) jurus 1-10, Gabungan jurus 1-7, Pengendalian Keras (PK) jurus 1-10, Gabungan Pengendalian Keras (GPK) jurus 1-4 dan Penjuru jurus 1-10.

Setiap pertemuan latihan, anggota Satria Nusantara dilatih mulai dari gerakan dasar dahulu. Anggota dibimbing oleh pelatih yang ada di setiap cabang, dengan Ketua Bidang Kepelatihan LSP Satria Nusantara Kabupaten Sidoarjo, Supriadi.

Setiap 4 bulan sekali digelar Evaluasi Kenaikan Tingkat (EKT) yang dilaksanakan bergilir di tiap cabang. Ujian EKT dilakukan langsung oleh pelatih utama dari LSP Satria Nusantara Pusat dari Yogyakarta. EKT sebagai ujian kenaikan tingkat digelar dengan tes gerakan jurus yang sempurna dan bermacam tes fisik, seperti lari, push-up, sit-up, menahan napas di dalam air dan sebagainya.

Supyan menjelaskan, Satria Nusantara bukanlah ilmu kanuragan tetapi setiap orang bisa melakukannya dengan displin berlatih. “Ini adalah senam pernapasan, tapi gerakan kita konsentrasi dengan tenaga dalam, berdzikir bagi muslim, jadi dengan sendirinya gerakan-gerakannya disamping untuk kesehatan, nanti akan muncul sendiri kepekaannya,” kata Supyan yang sudah berniat mengakhiri masa kepemimpinannya tahun depan karena faktor usia.

Satria Nusantara, Supyan tegaskan, tidak dipakai untuk mengadu, dan lomba adu badan, tidak terkotak dengan agama tertentu. “Namun untuk kesehatan dan kepercayaan agama diserahkan sesuai dengan kepercayaannya masing-masing,” pungkas pria yang akrab disapa Abah Supyan ini. (aws/rr)

Share :

Baca Juga

Kegiatan

Tampil Prima Pada Peringatan HAORNAS, FORMI Sidoarjo Terima Pujian

Kegiatan

Kunjungi Kampung Olahraga Rekreasi Kel. Tambak Kemerakan, KORMI Kab. Sidoarjo Serukan Semangat Berolahraga

Kegiatan

Street Drum Sidoarjo Kolaborasi Bareng DGS Gelar Drum On Beach

Kegiatan

Peduli Lingkungan, Komunitas Nimas Putri Sabdojati Kunjungi Bank Sampah

Kegiatan

Car Free Day Dibuka Street Drum Sidoarjo Kembali Tampil di Jalan Ahmad Yani

Kegiatan

Warga Aktif Berolahraga, Desa Kepuh Kemiri Dikukuhkan Sebagai Kampung Olahraga Rekreasi

Kegiatan

KORMI Kab. Sidoarjo Raih 50 Medali FORDA I Jatim, Ini Rincian Perolehannya

Kegiatan

Senam Bareng KORMI Sidoarjo di Alun-alun Sidoarjo Kembali Dibuka
?>