Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VI 2021 Sumatera Selatan Tahun 2022 telah usai digelar pada 1-7 Juli 2022. KORMI Kab. Sidoarjo yang menjadi bagian dari kontingen KORMI Provinsi Jawa Timur bertanding apik di pesta olahraga masyarakat terbesar di Indonesia itu.
Dari arena perlombaan induk organisasi (inorga) Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI), Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati), Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia (POGTI), Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI), Yayasan Asma Indonesia (YAI), Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF), Yayasan Pendidikan Olahraga Karate (YPOK), Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina), Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia (AKTI), Senam Tera Indonesia (STI) dan Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI), pegiat olahraga KORMI Kab. Sidoarjo sukses mendulang gelar juara. Sebanyak 14 medali emas dipersembahkan untuk Jawa Timur. Disusul dengan raihan medali perak dan perunggu.
Jumlah medali yang dikumpulkan KORMI Kab. Sidoarjo ini meningkat dari FORNAS sebelumnya. Ketua Umum KORMI Kab. Sidoarjo H. MG. Hadi Sutjipto, S.H., M.M., menyebut perolehan ini melampaui target yang dipasang.
“Hasil perolehan yang jelas meningkat dibanding FORNAS sebelumnya walaupun ada beberapa inorga yang perolehan medalinya menurun, tapi ada inorga baru yang tidak kita perhitungkan justru menyumbang cukup banyak emas,” kata Hadi Sutjipto.
Dengan adanya kejutan medali emas dari inorga baru, Tjipto, sapaan Hadi Sutjipto, akan melakukan evaluasi pegiat olahraga FORNAS VI sebagai persiapan menghadapi FORNAS VII.
“Yang jelas KORMI Kabupaten Sidoarjo sangat puas dengan perolehan medali yang melampaui target dibanding FORNAS Samarinda dan FORNAS sebelumnya karena target kita seperti Samarinda tenyata meningkat 100 persen,” ujarnya.
Menghadapi FORNAS VII mendatang, KORMI Kab. Sidoarjo akan melakukan regenerasi pegiat olahraga.
“Kita harus melakukan peremajaan khususnya bagi inorga yang selama ini mendulang emas masih banyak pegiat olahraga lama yang tampil sehingga harus kita persiapkan pegiat olahraga yang lebih muda dan ini sudah kita bicarakan dengan para pelatih,” ujarnya.
Ditambahkan Tjipto, pegiat olahraga yang berusia senior bisa ikut jika ada inorga yang membuka nomor pertandingan sesuai dengan kategori usianya.
FORNAS VII yang dijadwalkan tahun 2023 membuat pihaknya segera mempersiapkan diri. Pegiat olahraga pendatang baru diharapkan bisa mengikuti lebih dari satu jenis olahraga (jenor), begitu juga pegiat olahraga yang sudah ada sehingga bisa meningkatkan jumlah medali emas.
Ditanya soal bonus bagi pegiat olahraga yang menjadi juara, Tjipto menjelaskan bahwa bonus bukan tujuan utama.
“Kita berangkat ke Palembang dengan dana pribadi, 60 persen dana mandiri, 40 persen dana bantuan. Banyak pengurus berangkat mandiri bahkan mereka lebih baik membiayai atlet (pegiat olahraga) akhirnya siap berangkat mandiri biaya sepenuhnya untuk atlet saja. Dan ini kita tekankan pada pegiat olahraga agar tidak menuntut ada bonus, kalau ada uangnya bonus kita berikan,” kata Tjipto.
Sementara, Ketua Kontingen KORMI Kab. Sidoarjo Untung Suhardjo mengutarakan hal yang sama, grafik kemenangan kontingen KORMI Kab. Sidoarjo berjalan naik dibanding FORNAS sebelumnya.
Namun ada catatan yang dibagikan Untung selama mendampingi pegiat olahraga di Palembang. Dia melihat pegiat olahraga daerah lain jumlah pesertanya lebih banyak dan regenerasinya berjalan dengan baik.
“Pegiat olahraga kita sudah maksimal, untuk dinaikkan agak berat karena faktor umur,” ujar Untung mengevaluasi beberapa pegiat olahraga dari inorga di KORMI Kab. Sidoarjo yang sudah berusia senior.
Menyambut FORNAS VII, kata Untung, KORMI Kab. Sidoarjo harus mempersiapkan pegiat olahraga yang baru.
“Pertama bikin evaluasi, bikin suatu perencanaan, circle plan, do, cek, action, harus konsisten. Kedua kita harus regenerasi, menggandeng dinas-dinas terkait terutama dinas pendidikan, mungkin dari pesantren. Dan yang terakhir, memperjelas status organisasi (inorga). Misalnya panahan tradisional sehingga tidak ada polemik,” kata pria yang menjabat Wakil Ketua II KORMI Kab. Sidoarjo.
Ditambahkan Untung, keberhasilan KORMI mengangkat jumlah medali pada FORNAS VI Palembang, Sumatera Selatan menandakan pegiat olahraga di Sidoarjo semakin naik dan KORMI berhasil memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. (rr)