Home / Kegiatan

Monday, 21 June 2021 - 14:35 WIB

BOOFOS, Latihan Hingga Sharing Trik Bikin Bumerang

Anggota BOOFOS berkumpul di Lapangan Pandean setiap Sabtu sore untuk berlatih melempar bumerang

Anggota BOOFOS berkumpul di Lapangan Pandean setiap Sabtu sore untuk berlatih melempar bumerang

Bumerang lazim dikenal sebagai senjata berburu oleh suku Aborigin asal Australia. Dalam perkembangannya, bumerang sudah banyak diminati di mancanegara termasuk di Indonesia. Di Sidoarjo, 15 pemuda yang mengaku suka dengan bumerang berkumpul dalam satu komunitas penggemar bumerang “Boomerang Flying Object Sidoarjo” (BOOFOS).

Achmad Wijaya, Ketua Komunitas BOOFOS, menceritakan terbentuknya komunitas penggemar bumerang ini pada 7 Desember 2012 silam. Awalnya, pria yang akrab disapa Jaya ini tahu bumerang dari teman kerja sekantornya. 

“Teman kerja saya Faruq itu beli bumerang buatan Bandung. Dia bilang, ‘Bumerang ini bisa kembali kalau dilempar.’ Saya masih nggak percaya karena sebelumnya pernah buat, tapi gagal. Kemudian Faruq melempar bumerangnya di Alun-alun Sidoarjo dan saya lihat memang bisa memutar kembali ke pelempar, lalu saya disuruh beli seperti bumerangnya. Saya lihat dulu profil bumerangnya sambil dalam hati ya malas beli bumerang itu. Karena saya belum suka bumerang. Saya penasaran, saya coba bikin sendiri, lha kok jadi. Saya pertama kali bikin bumerang sayap 3 dari bahan kayu triplek,” kata Jaya yang akhirnya ketagihan bikin bumerang sendiri.

Saat hari libur Jaya dan Faruq bermain bumerang sambil jualan bumerang di Alun-alun Sidoarjo. Tanpa sengaja dia bertemu dengan Syahrul Anam. Syahrul saat itu melempar bumerang berbahan plastik yang ukurannya jauh lebih besar. Dari pertemuan itu mereka saling bertukar pikiran dan hingga membentuk komunitas BOOFOS.

Setelah BOOFOS terbentuk, tahun 2013 Jaya mendaftarkan komunitasnya ke FORMI Kab. Sidoarjo atas persetujuan sekitar 20 anggotanya. Secara reguler, komunitas BOOFOS berlatih di Lapangan Pilang, Wonoayu. Tapi setelah mencari lokasi baru, Jaya menemukan lapangan yang lebih luas, yaitu di Lapangan Pandean, Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo.

Anggota BOOFOS berlatih melempar secara bergantian

Jaya mengatakan, jika di Alun-alun Sidoarjo maksimal jarak terbang bumerang hanya 20-30 meter, tapi di Lapangan Pandean, kebutuhan tempat latihan terpenuhi bisa sampai jarak -/+ 150-170 meter. “Kendalanya hanya arah angin dan anak-anak yang main bola,” kata Jaya.

Di Lapangan Pandean ini, komunitas BOOFOS berkumpul setiap Hari Sabtu dan Minggu, pukul 15.30-17.00 WIB. Mereka melatih ketangkasan melempar dan menangkap bumerang. Disela-sela latihan, komunitas ini saling sharing desain-desain bumerang yang dibuat sendiri oleh masing-masing anggota.

“Saya bikin bumerang macam-macam, ada yang untuk outdoor dan indoor. Bumerang tipenya ada fast catch, accuracy, trick catch endurance, Aussie round, long distance dan MTA (Maximum Time Aloft) yang biasa dilombakan. Kita ngobrol tentang itu,” kata Jaya.

Baca juga  Barongsai Dharma Bhakti Sidoarjo Tetap Menghibur Meski Terimbas Pandemi

Bergabung dengan komunitas ini cukup mudah, datang saja ke lokasi latihan sesuai jadwal latihan rutinnya tanpa pungutan biaya. “Main bumerang ada kepuasan tersendiri karena ini hobi. Kalau saya merasa bisa sehat, pikiran bisa plong, serta melatih gerak reflek, otak kanan dan otak kiri,” sambung Jaya.

Agar aman berlatih, Jaya mengingatkan tentang alat pengaman diantara sarung tangan, topi, kacamata. “Bumerang sih, aman kalau kita melempar dengan benar dan menangkapnya dari samping. InsyaAllah aman,” ujarnya. Bumerang rata-rata dilempar mendekati vertikal pada sudut 45-90 derajat lebih atau melawan arah angin.

Dengan berjalannya komunitas BOOFOS ini, Jaya berharap bumerang bisa merakyat di Sidoarjo dan lebih dikenal. “Harapan saya, bumerang bisa masuk KONI dan pemerintah daerah bisa memberikan fasilitas tempat latihan, dan alat untuk membuat bumerang,” pungkas Jaya.

Turnamen Nasional Bumerang Indonesia Ke-VII

2 Atlet Bumerang Sidoarjo Masuk 10 Besar Nasional

Atlet pelempar bumerang di Indonesia berkumpul pada ajang tahunan Turnamen Nasional Bumerang Indonesia (Tunas Bumi) yang diselenggarakan Asosiasi Bumerang Indonesia (ABI). Berbagai komunitas bumerang berkumpul mengadu ketangkasan. Tahun ini, Tunas Bumi Ke-VII digelar di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, pada 9-10 September 2017 lalu. Dua atlet bumerang Sidoarjo, Achmad Khudoi Rizal  dan Achmad Mubarok ikut tampil diajang yang dihadiri atlet profesional bumerang dan juara Australia Open Roger Perry.

A. Khudoi Rizal dan A. Mubarok, dua pemain bumerang mewakili Komunitas BOOFOS

Sayangnya arah angin yang tidak bisa diprediksi membuat peserta harus ekstra hati-hati. Dua atlet Sidoarjo berusaha tampil maksimal untuk semua kategori yaitu Maximum Time Aloft, Fast Catch, Endurance, Aussie Round, Accuracy, dan Trick Catch. Pada akhir turnamen, Achmad Mubarok berhasil berada diperingkat umum 7 dan Achmad Khudoi Rizal berada diperingkat umum 10.

Prestasi tahun ini merosot dari tahun-tahun sebelumnya. Sebut saja Tahun 2015, pada Tunas Bumi Ke-V atlet Sidoarjo berhasil berada dipuncak juara. Hary Gunawan menjadi juara 1 kategori Trick Catching dan Achmad Wijaya menjadi juara 2 kategori Accuracy.

Tahun depan, komunitas BOOFOS berusaha mengejar target agar Sidoarjo kembali menjadi juara. “Saya pengin banget ikut lagi tahun depan dan pengin banget jadi juara. Targetnya jadi juara. Semoga tidak hanya orang-orang ini aja (teman satu komunitas BOOFOS) tapi ada juara baru dan ada regenerasi anggota,” kata Achmad Khudoi Rizal. (rr/aws)

Share :

Baca Juga

Kegiatan

Semangat Kebersamaan Warnai Tasyakuran HUT Ke-23 KORMI Kab. Sidoarjo

Kegiatan

Kampung Olahraga Rekreasi Kel. Pucang Dikukuhkan, Komunitas Lansia Jadi Penggerak Utama

Kegiatan

KOWAL Koarmatim Jawara Lomba Gemu Famire

Kegiatan

Lowrider Sidoarjo, Bendera Baru Satukan Komunitas-komunitas Lowrider di Sidoarjo

Kegiatan

Kongres V KOSTI di Sidoarjo

Kegiatan

Rekatkan Kebersamaan, ILDI Sidoarjo Peringati Hari Kartini, Halalbihalal dan Gathering Ultah Member

Kegiatan

FORMI Kab. Sidoarjo Pelopor Kampung Olahraga Rekreasi

Kegiatan

FORNAS Ke-3 Tahun 2015
?>