Home / Kegiatan

Sunday, 27 June 2021 - 09:43 WIB

Perpatri Sidoarjo Kompak Berlatih Ketangkasan dan Merawat Budaya

Perpatri Sidoarjo berlatih di Lapangan Karangbong Gedangan Sidoarjo

Perpatri Sidoarjo berlatih di Lapangan Karangbong Gedangan Sidoarjo

Memanah menjadi kegiatan utama Komunitas Persatuan Panahan Tradisional Indonesia (Perpatri) Sidoarjo. Sama seperti nama komunitasnya, jenis panahan yang dilakukan adalah panahan tradisional. Perpatri Sidoarjo berfokus dengan 3 jenis panahan tradisional, yaitu Jemparingan, Horsebow dan Barebow Tradisional.

Ditemui disela-sela latihan memanah di Lapangan Karangbong Gedangan Sidoarjo, Minggu (4/10/2020), Ketua Perpatri Sidoarjo Moh. Nadhif Khusaini memperkenalkan komunitasnya. Komunitas yang baru terbentuk dan menjadi anggota binaan FORMI Kab. Sidoarjo merupakan wadah berkumpulnya klub panahan tradisional se-Kab. Sidoarjo.

Klub panahan tradisional yang tergabung di Pepatri Sidoarjo antara lain, Komunitas Panahan Matahari (KPM) yang berada di area Suko, Nuha Archery di area Tanggulangin, Muhajirin Archery di area Puri Indah Sidoarjo, Gatra Archery di area Karangbong, Mata Archery di area Tanggulangin, Jamaah Archery Fathkul Huda (JAFH) di area Pondok Jati Sidoarjo, dan Mumtaz Archery.

Masing-masing klub panahan memiliki jadwal latihannya sendiri. “Yang dari KPM latihan rutinan hari Ahad (Minggu) di SMP Muhammadiyah 10 dan dari Gatra latihannya hari Ahad di Lapangan Karangbong,” kata Nadhif menjelaskan beberapa jadwal latihan klub panahan di Sidoarjo.

Sedangkan hari Minggu mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB seluruh klub panahan tradisional se-Sidoarjo berkumpul di Lapangan Karangbong. Ajang kumpul dan berlatih bersama tidak hanya dihadiri anggota saja tapi juga pengurus Perpatri Sidoarjo. Pengurus Perpatri Sidoarjo terdiri dari Ketua Moh. Nadhif Khusaini, Wakil Ketua Hendra Sedijalaksana, Bendahara Didiek Adenan, Sekretaris Dimas Fajri dan pengurus lain di Divisi Horsebow, Jemparingan dan Barebow Tradisional.

Panahan tradisional

Lebih lanjut, Nadhif mengenalkan tentang panahan tradisional yang ada di Pepatri Sidoarjo. “Jemparingan itu untuk uri-uri budaya karena di Sidoarjo sendiri masih belum tersosialisasi tentang jemparingan ini. Jemparingan sifatnya kalem, lembut, duduk sambil ngopi istilahnya. Masing-masing kategori panahan itu memang karakternya beda-beda. Jemparingan seperti ini lembut, cocoklah untuk rekreasi,” urai Nadhif.

“Terus untuk barebow tradisional itu juga bersifat kalem, lembut tapi dengan cara berdiri, bahan (panah) sudah mulai agak modern dan dari laminasi. Kalau jemparingan, kan, bahan dari bambu, terus anak panah juga dari bambu, kalau barebow tradisional handle-nya dari kayu, cuma limb sudah mulai laminasi, ada fiber dan anak panahnya modern bisa dari kayu atau alloy,” lanjut pria kelahiran Jember, 4 November.

Horsebow, kata Nadhif, karakternya lebih keras dan agresif karena jenis panahan ini untuk berkuda. “Tapi masih tradisional karena asal mula panahan-panahan itu, ya, dari horsebow karena untuk berkuda jadi sifatnya lebih cepat. Untuk nahan barebow dan jemparingan, kan, itu lama, ringan, kalau horsebow sifatnya lebih cepat karena untuk berkuda, kalau nggak cepet target hilang, sudah lewat. Untuk jenis anak panah horsebow juga dari bambu, kayu, busur bahan fiber, laminasi, rotan juga ada,” jelasnya.

Baca juga  KOSTI Korwil Sidoarjo Jelajahi Jalan Daendels Dengan Sepeda Tua

Target sasaran memanah, dikatakan Nadhif, juga berbeda-beda. Jemparingan menggunakan bandul dengan garis merah, hijau, putih dan diberi bandul yang bisa menghasilkan suara jika terpanah. Sedangkan untuk horsebow dan barebow menggunakan target face sesuai standart yang digunakan untuk lomba di FORDA (Festival Olahraga Rekreasi Daerah) dan FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) dengan jarak sasaran 40 meter.

Pada setiap latihan, anggota akan diberi arahan dan bimbingan oleh teman yang lebih senior. “Karena di Pepatri sendiri ini belum masih mulai sertifikasi pelatihan, jadi yang senior kita arahkan, kita terangkan safety-safety-nya, adab-adabnya bagaimana, adab-adab tentang memegang busur, adab-adab tentang membawa anak panah,” kata ayah 5 anak.

Dia melanjutkan, untuk memegang busur dan anak panah serta membawa anak panah ada norma/aturan sopan santunnya. “Diusahakan membawa cliver. Kalau tidak membawa cliver, bawa (anak panah) ditangan juga ada adabnya, seperti Rasulullah waktu melihat orang membawa anak panah di pasar ditegur, oleh Rasulullah diberikan cara memegang anak panah yaitu dipegang ujungnya, ‘Jangan kau takut-takuti saudara-saudaramu dengan anak panahmu’,” ujar Nadhif.

Penyematan pin oleh Sekretaris FORMI Kab. Sidoarjo kepada Ketua Perpatri Kab. Sidoarjo Moh. Nadhif

Cara bergabung

Apabila ada yang tertarik ikut berlatih memanah Nadhif mempersilahkan untuk mendaftar ke klub-klub panahan tradisional yang tergabung di Perpatri Sidoarjo. Di sana anggota akan diajak berlatih sesuai dengan jadwal yang sudah ada.

Nadhif menceritakan anggota baru biasanya masih bingung memilih jenis panahan tradisional yang akan ditekuninya. “Biasanya dilihat dulu. Biasanya anak-anak itu (pelajar) ada 2 macam (pilihan panahan) ada horsebow atau barebow. Kalau dari anak sekolah, pindahan dari sekolah itu kalau sudah kenal barebow dia akan bawa barebow, kalau tidak tahu apa-apa biasanya dicobakan horsebow karena lebih mudah dan busurnya lebih familiar dan lebih murah,” jelas pria yang aktif sebagai penasehat Komunitas Panahan Matahari.

Dari segi harga, 1 busur dan 2 anak panah horsebow untuk pemula yang terbuat dari pipa harganya berkisar Rp 150 ribu, untuk bahan fiber berkisar Rp 300 – 400 ribu, dewasa Rp 550 – 600 ribu. Harga tersebut bisa lebih mahal hingga jutaan rupiah sesuai dengan variasi bahan dan kerumitannya sebab panah ini merupakan buatan homeindustri.

Nadhif mencontohkan untuk membuat panah jenis jemparingan yang terbuat dari bambu, pemilihan bahan tidak asal-asalan. Bahan bambu dicari yang menghadap ke matahari. Kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai wirausaha ini, secara ilmiah karena bambu yang menghadap ke matahari lebih kering karena kadar air lebih sedikit. (aws/rr)

Keterangan foto utama : Perpatri Sidoarjo berlatih di Lapangan Karangbong Gedangan Sidoarjo

Share :

Baca Juga

Kegiatan

Persiapan Panitia Ngontel Bareng dan Gebyar Senam, Memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo

Kegiatan

Komunitas Bellydance dan Zumba Sidoarjo Usung Budaya Jawa Bali Pada Perayaan Ulang Tahunnya

Kegiatan

Refreshing, BPKJS Sidoarjo Wisata Olahraga Ke Lumajang

Kegiatan

Kunjungi Kampung Olahraga Rekreasi Kel. Tambak Kemerakan, KORMI Kab. Sidoarjo Serukan Semangat Berolahraga

Kegiatan

Pembinaan Kampung Olahraga Masyarakat Se-Kab. Sidoarjo, Hadi Sutjipto Ajak Bergerak Bersama Masyarakat untuk Berolahraga

Kegiatan

Pembinaan pada Kelompok Olahraga se-Kab. Sidoarjo, Sriatun Harapkan Anggota YJI Saling Bekerja Sama

Kegiatan

APPSI Berbagi Kebahagiaan Dan Doa Bersama Anak-Anak Yatim

Kegiatan

Senam Bersama Lansia Meriahkan HUT Ke-77 Republik Indonesia
?>