Turnamen Nasional Bumerang Indonesia (Tunas Bumi) menjadi kompetisi bergengsi bagi penggemar bumerang di Indonesia. Ajang tahunan ini dihadiri atlet profesional juara Australia Open yang didapuk menjadi juri, Roger Perry. Dari hasil turnamen ini, peserta dengan nilai rata-rata tertinggi berkesempatan mengikuti turnamen tingkat internasional.
Tahun ini, Tunas Bumi ke-IX yang digelar di Stadion Surya Kencana Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (14-15/9/2019) mengundang peserta dari berbagai kota di Indonesia untuk unjuk kemampuan. Atlet asal Sidoarjo yang tertantang untuk datang bertanding adalah Ahmad Khudo’i Rizal. Pria yang akrab dengan sapaan Khudo’i ini hadir bersama rekannya, Bashunanda Narendra Widhi Harita. Meski pernah gagal meraih gelar juara pada Tunas Bumi 2017 dan 2018, namun tidak menyurutkan semangat Khudo’i. Ayah 2 anak ini tetap termotivasi untuk memenangkan Tunas Bumi 2019 dan berharap bisa lolos seleksi mengikuti World Boomerang Champhionship (WBC) 2020 di Prancis.
Pada babak penyisihan, Khudoi menjalani seluruh tahapan lomba dengan bekal latihan yang sudah dilakoninya. “Kalau di lapangan turnamen, kan, beda sekali sama yang latihan. Kadang kondisi angin berbeda. Tapi sekarag saya sudah bisa membaca situasi dan kondisi, jadi mempersiapkan bumerangnya juga siap,” kata Khudo’i.
Tidak hanya mempelajari kondisi lapangan dan arah angin, Khudo’i harus bertanding melawan rival terberatnya dari Semarang dan Yogyakarta. Selama bertanding, Khudo’i melewati seluruh tantangan dengan mulus, mulai dari Accuracy, Aussie Round, Maximum Time Aloft, Fast Catch, Endurance, Trick Catch.
Saat pengumuman pemenang, kerja keras Khudo’i membuahkan hasil memuaskan. Pengidola tokoh bumerang Indonesia, Listyo Bramantyo, ini meraih Juara 1 kategori Aussie Round, Juara 2 kategori Endurance dan Juara 1 pada kategori exhibition Hunting Stick.
Tiga medali disabet sekaligus dalam satu event nasional tidak membuat Khudo’i berbangga diri. Dia masih harus mengejar cita-citanya agar bisa ikut WBC 2020 dan kembali mengikuti Tunas Bumi 2020.
Memotivasi Anggota BUAS
Berhasil menjadi juara pertama Tunas Bumi agar bisa memotivasi anak didiknya menjadi keinginan Khudo’i. Khudo’i saat ini aktif sebagai pembina Bumerang Arek Sidoarjo (BUAS) yang diikuti anak-anak usia sekolah. Selain BUAS, Khudoi juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Bumerang Indonesia (ABI) Sidoarjo yang mewadahi klub BOOFOS (Boomerang Flying Object Sidaorjo) dan BUAS.
“Saya di sini ada BUAS yang masih anak-anak, yang butuh motivasi. Saya pengin anak-anak ini termotivasi, berprestasi dan saya sebagai Ketua ABI paling tidak saya bisa menunjukan semangat, paling nggak ada prestasi sebagai contoh terutama untuk anak-anak BUAS,” kata pria kelahiran Blitar, 10 Juni 1986.
BUAS membuka jadwal latihan ruitn setiap Minggu pagi di Alun-alun Sidoarjo. Sebanyak 20 anak berkumpul melatih ketangkasannya melempar, menangkap hingga membuat bumerang.
“Susahnya mengajari anak-anak paling sering itu mengantisipasi mendaratnya bumerang atau nangkap bumerang. Kalau lempar sudah bisa. Bumerang ini harus bisa melempar, harus bisa nangkap,” tutur suami dari Lilis Catur.
Supaya anak didiknya makin bersemangat, pemilik motto ‘karena prestasi adalah harga diri’ terkadang membuat mini turnamen berhadiah. Khudo’i pun berpesan agar anak didiknya terus berlatih dengan benar. Karena baginya predikat juara itu bonus yang akan mengikuti jika latihannya sudah benar. (rr)
