Upaya Deni Indra Permana mengikuti kejuaraan BMX Local Heroes Series 2018 diganjar predikat juara pertama. Dia mendapatkan golden ticket untuk melaju ke event berikutnya, Indonesia Open X-Sports Championship (IOXC) 2018 sebagai satu-satunya peserta yang mewakili Sidoarjo dan Jawa Timur.
Deni bersama rekannya, Iwan, yang tergabung dalam komunitas BMX (Bicycle Motorcross) Tanarata Sidoarjo mengikuti event tahunan BMX Local Heroes Series 2018, di Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu (20/8/2018). Lomba yang digelar Asosiasi BMX Indonesia ini menghadirkan peserta dari kabupaten/kota di Jatim dengan dua kategori yang dipertandingkan yaitu Street Open dan Flatland Open.
Deni mengikuti lomba kategori Flatland Open secara bertahap. Saat babak penyisihan anak kedua dari 3 bersaudara ini menunjukan trik terbaiknya hingga namanya lolos sebagai finalis. Kemudian, Deni kembali berlaga, alhasil dia menjadi juara 1 menyisihkan peserta dari Pasuruan diposisi 2 dan Banyuwangi diposisi 3. Sementara rekannya harus tersisih.
Prestasi Deni tahun ini meningkat dari tahun 2017 pada event yang sama. Kala itu dia menjadi juara 2. Rider BMX kelahiran Sidoarjo 15 Desember 1990 menuturkan untuk bisa menjadi juara pertama dia banyak berlatih dan belajar dari pengalaman sebelumnya.
“Kalau diolahraga BMX Extreme kita tidak hanya perlu kepintaran atau upgrade trik tapi yang pasti juga strategi meski kita jago kita nggak bisa bangun mental kita ya tetep down. Jadi yang pertama harus bisa save trik kita dulu, apa kita upgrade, dan yang kedua kita harus lihat situasi dan kondisi karena tempat kita latihan yang di Sidoarjo dengan event yang di Banyuwangi atau dimanapun itu beda. Jadi memang harus ada strategi. Biasanya memang aku lebih lihat strategi apa yang harus aku keluarkan,” kata Deni.
Kemenangan Deni pada BMX Local Heroes Series 2018 membawanya ke tahap berikutnya yaitu IOXC 2018 yang diselenggarakan 28-30 September 2018 di Scientia Square Park, Serpong, Tangerang. Keberangkatannya mewakili Provinsi Jawa Timur mempertemukan Deni dengan peserta dari provinsi lain di Indonesia. Sayangnya, langkah Deni harus berhenti diposisi 18 besar. Targetnya untuk bisa masuk 10 besar meleset. Meski belum menjadi juara Deni tidak putus asa dan ingin ikut lomba ini lagi tahun depan.
Dari pengalamannya itu Deni memiliki harapan dan pesan untuk rider BMX pemula untuk sama-sama meraih prestasi. “Ketika kita mengejar prestasi yang kita butuhkan sarana tempat. Balik lagi jadi aku berharap dari sisi pemerintah di Sidoarjo kasih fasilitas dulu yang benar-benar mendukung olahraga ekstrem disitu nanti saya bisa kasih masukan atau saling sharing untuk berbagi pengalaman untuk anak-anak pemula,” katanya.
“Olahraga ekstrem tidak bisa dipandang sebelah mata kita bisa membanggakan khususnya kota, negara dari passion-nya kita diolahraga ini dan aku rasa khususnya di Sidoarjo banyak sekali bibit muda tapi lebih kedepannya fasilitas dulu. Karena BMX bukan olahraga instant, kita yang mau lomba besok kita latihan lalu besok menang itu nggak, kita harus latihan berbulan-bulan,” imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua BMX Tanarata Adi Rosadi mengaku bangga dengan prestasi anggotanya. Dalam setiap kompetisi Adi menargetkan anggotanya bisa menjadi juara. “Targetnya selalu juara pertama kalaupun tidak juara pertama setidaknya masuk diperingkat 5 besar karena lawannya sekarang semakin lama semakin bagus dan banyak progres untuk kedepannya,” kata Adi yang juga juri kompetesi BMX tingkat internasional.
Anggotanya saat ini, lanjut Adi, sedang bersiap untuk menghadapi Festival Olahraga Nasional (FORNAS) dan kompetisi lain ditahun 2019. Dia berharap Pemkab Sidoarjo bisa membangun sarana berlatih untuk pecinta olahraga BMX. (rr)
Keterangan foto utama : Deni Indra Permana meraih juara 1 BMX Local Heroes Series 2018